Jumat, 14 Maret 2008

Nikmatilah Tugas-tugasmu


Sekelompok siswa sedang berkumpul dan mendatangi
seorang guru mereka .
Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain
tentang stess di pekerjaan dan tugas sekolah yang begitu banyak .

Menawari tamu-tamunya kopi, guru tersebut pergi ke dapur
dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir
berbagai jenis - dari porselin, plastik, gelas,
kristal,
gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan
beberapa
lainnya sangat indah - dan mengatakan pada para muridnya
untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua siswanya mendapat secangkir kopi
di tangan, guru itu mengatakan : "Jika kalian
perhatikan,
semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil,
yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah
saja.
Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya
yang
terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang
menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."

"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi
kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih
mahal
dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa
yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya
adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara
sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai
memperhatikan cangkir orang lain."

"Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi,
sedangkan tugas, ulangan dan posisi dalam sekolah
adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk
memegang
dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki
tidak
mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan
yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi
hanya
pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang
Tuhan
sediakan bagi kita."

Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya.
Jadi nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya.

Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting
dibanding
pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda membatasi diri
anda
dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang
mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan.
Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya
tidak merubah diri anda sebagai manusia.
Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam
kehidupan selain dari pekerjaan anda.

Tidak ada komentar: